Dalam Islam, qona'ah (القناعة) dan syukur (الشكر) merupakan dua konsep penting yang berkaitan dengan akhlak hati terhadap rezeki, nikmat, dan ketentuan Allah SWT. Keduanya adalah kunci untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan hidup yang diberkati, namun memiliki maksud dan ruang lingkup yang berbeza.
1. Qona'ah (القناعة)
Definisi Qona'ah
Qona'ah bermaksud merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan, tanpa tamak terhadap harta atau nikmat dunia. Ia bukan bermaksud pasrah atau malas berusaha, tetapi redha dan tidak berkeluh kesah terhadap ketentuan rezeki Allah.
Dalil Qona'ah
Rasulullah SAW bersabda:
"Beruntunglah orang yang masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya merasa cukup (qona'ah) dengan apa yang diberikan-Nya." (HR. Muslim)
Sabda lain:
"Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, tetapi kekayaan (yang sebenar) adalah kaya jiwa (qona'ah)."
(HR.Bukhari dan Muslim)
Qona'ah Yang Benar
Berusaha mencari rezeki, tapi tidak tamak atau bergantung kepada manusia.
Merasa cukup dan tidak iri hati dengan rezeki orang lain.
Tetap bersyukur dalam kesempitan dan tidak putus asa dari rahmat Allah.
Qona'ah Yang Salah Faham
Tidak mahu berusaha atau bekerja dengan alasan sudah "redha".
Menolak peluang yang halal atas nama qona'ah.
Menjadi pasif dalam kehidupan dan malas bertindak.
2. Syukur (الشكر)
Definisi Syukur
Syukur bermaksud mengakui nikmat Allah dengan hati, lisan, dan perbuatan. Ia adalah respon yang tepat terhadap segala pemberian Allah — baik dalam bentuk harta, kesihatan, masa, iman, dan sebagainya.
Dalil Syukur
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu..." (Surah Ibrahim: 7)
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu (dalam hal dunia), dan jangan melihat kepada orang yang lebih tinggi darimu. Itu lebih layak agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu." (HR. Muslim)
Syukur Yang Benar
Hati: Mengakui bahawa segala nikmat datang dari Allah.
Lisan: Memuji Allah, mengucap “Alhamdulillah”.
Perbuatan: Menggunakan nikmat untuk ketaatan kepada Allah.
Contoh: Bersyukur dengan harta → membayar zakat, bersedekah.
Bersyukur dengan ilmu → mengajarkannya, tidak sombong.
Syukur Yang Salah Faham
Mengucap “Alhamdulillah” tapi tetap kufur nikmat atau mengeluh.
Menggunakan nikmat untuk maksiat (contohnya: harta digunakan untuk riba).
Bersyukur hanya ketika diberi nikmat, tapi lalai ketika diuji.
Perbezaan Qona'ah dan Syukur
| Aspek | Qona'ah | Syukur |
| -------- | --------------------------------- | ------------------------------------ |
| Makna | Merasa cukup dengan yang dimiliki | Menghargai dan mengiktiraf nikmat |
| Respon | Terhadap jumlah rezeki | Terhadap keberadaan nikmat |
| Aplikasi | Sikap redha, tidak tamak | Puji Allah, guna nikmat ke jalan-Nya |
| Hasil | Tenang jiwa | Bertambah nikmat |
By " Al Khamidy
